Senin, 16 Maret 2009

Studi di Belanda, ticket to a global community : Sejuta Kemudahan Pendidikan di Belanda



Siapa sih yang gak tau Netherlands?
Negeri yang banyak menyimpan sejuta sejarah ini begitu mempesona. Mulai dari tempat pariwisatanya sampai kebudayaannya. Apalagi untuk Indonesia yang memiliki hubungan sejarah yang erat dengan Belanda. Bukan hanya itu, menurut dosen saya yang telah menempuh pendidikan di Belanda, pendidikan di Belanda juga sangat menarik dan berbeda dengan negara Eropa lainnya atau pun Amerika. kehidupan di Belanda yang multikultural dan individual kadang sangat mengguncang pelajar-pelajar yang berasal dari negara lain. Mau tidak mau mereka yang ingin melanjutkan pendidikannya di Belanda harus mengetahui karakter orang Belanda, komunitas masyarakatnya serta budaya mereka yang bisa dibilang raar (aneh) untuk kita. Di Belanda juga tinggal banyak orang yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda-beda. Jadi tepat sekali kalo "BELANDA TICKET TO A GLOBAL COMMUNITY"










gambar diunggah dari www.google.com



Sistem Pendidikan di Belanda

Rasanya gak asyik kalo kita bicara Studi di Belanda tanpa mengetahui sistem pendidikannya. Berikut adalah bagaimana sistem pendidikan Belanda dan perbedaanya di negara Eropa lainnya.

Sistem pendidikan di Belanda sangat berbeda dengan sistem pendidikan yang dikenal di Asia, Amerika, bahkan di sebagian besar wilayah Eropa. Di Eropa sendiri, sistem pendidikan ala Belanda hanya dikenal oleh beberapa negara, antara lain Jerman dan Swedia. Salah satu perbedaan sistem pendidikan di Belanda adalah penjurusan yang sudah dimulai sejak pendidikan di tingkat dasar dengan mempertimbangkan minat dan kemampuan akademis dari siswa yang bersangkutan.
Secara umum, sistem penjurusan tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut:
  • Pendidikan tingkat dasar dan lanjutan (De basisschool en Het voortgezet onderwijs)
  • Pendidikan tingkat menengah kejuruan (Het beroepsonderwijs)
  • Pendidikan tingkat tinggi (Het hoger onderwijs)
Pendidikan Tingkat Dasar dan Lanjutan (De basisschool en Het voortgezet onderwijs)
Sebelum memasuki basisschool (sekolah dasar), kebanyakan anak-anak di Belanda mengikuti peuterspeelzaal (taman kanak-kanak). Sekolah ini diperuntukan bagi anak-anak berusia 2 tahun. Di sana mereka akan belajar sambil bermain dengan anak-anak lainnya. Setiap kota di Belanda memiliki taman kanak-kanak. Tetapi kadang-kandang taman kanak-kanak juga ada di basisschool dan biasanya ada daftar tunggu. Jadi sebelum anak berusia 2 tahun, kita bisa mendaftarkannya terlebih dahulu. Untuk orang asing (bukan orang belanda) dan imigran, peuterspeelzaal ini sangatlah penting karena mereka akan diajarkan berbahasa belanda sejak dini.

Di Belanda anak-anak yang berusia 5 sampai 17 tahun harus sekolah. Ini dikarenakan adanya undang-undang wajib belajar sampai berusia 12 tahun yang disebut leerplichtig. Apabila anak-anak yang berusia tersebut tidak sekolah, maka orang tua mereka akan dikenakan boete (denda). Hal ini justru sangat berbeda dengan sistem wajib belajar di Indonesia. walaupun di Indonesia sudah ada wajib belajar 9 tahun, tetapi masih banyak anak-anak yang tidak sekolah. Jika anak telah berusia 4 tahun, mereka harus masuk basisschool (sekolah dasar). Basisschool berlangsung selama kurang lebih 8 tahun. Di Belanda ada banyak macam-macam basisschool yaitu umum, protestan, katolik, yahudi dan sekolah islam. Selain itu juga ada basisschool spesial untuk anak-anak cacat.


Orang tua dapat memilih sendiri basisschool untuk anaknya. Jika si anak telah berusia 3 tahun, orang tua sudah harus memilih mana basisschool yang cocok untuk anaknya. Sering kali basisschool di Belanda juga memiliki daftar tunggu seperti peuterspeelzaal. Selain itu di kota-kota besar Belanda juga memiliki sekolah yang dibedakan berdasarkan warna kulit. Ada sekolah witte (untuk anak yang berkulit putih), gemengde (untuk yang peranakan/blasteran), dan zwarte (untuk yang berkulit hitam). Tidak begitu jelas mengapa sekolah-sekolah ini dibedakan. Sekolah witte khusus diperuntukan bagi anak-anak Belanda, di sekolah gemengde untuk anak-anak belanda dan bukan orang Belanda-imigran red dan di sekolah zwarte khusus untuk anak-anak imigran.


Menurut kota praja di Amsterdam pada tahun 1999, 55% dari pengajar di basisschool adalah allochtoon (bukan orang belanda asli). Oleh karena itu kadang-kadang orang Belanda tidak memasukan anak mereka ke dalam sekolah zwarte karena menurut mereka sekolah yang lebih dari 50% isinya adalah anak-anak bukan asli Belanda akan mempengaruhi prestasi anak-anak mereka. Dari sini bisa terlihat salah satu karakter orang Belanda yang menjaga jarak (afstand) dengan orang lain.


Di basisschool anak-anak akan belajar disamping Bahasa Belanda dan berhitung juga Bahasa Inggris, Ilmu Bumi, Sejarah dan Biologi. Di samping itu mereka juga akan mendapatkan pelajaran tentang lalu lintas, ungkapan dan sanitas atau kebersihan. Kadang-kadang juga anak-anak mendapatkan pelajaran renang dan informasi tentang macam-macam religi. Lalu untuk orang bukan asli Belanda kadang-kadang mereka mendapatkan pendidikan khusus dalam bahasa mereka sendiri.


Di Belanda orang tua harus sering berhubungan dengan sekolah maupun pengajarnya dan beberapa kali dalam setahun anak-anak akan mendapatkan rapor untuk dibawa pulang. Orang tua juga dapat membuat janji dengan pengajar untuk membicarakan anaknya. kadang-kadang orang tua juga diperbolehkan membantu anaknya di dalam kelas untuk membacakan dongeng atau membantu mempersiapkan pesta. Di akhir tahun basisschool (grup 8), anak-anak harus mengikuti semacam ujian kelulusan yang disebut Cito-toets. Hasil dari ujian ini sangat penting untuk menentukan pilihan di het voortgezet onderwijs (pendidikan lanjutan).











gambar diunggah dari www.google.com


Pendidikan lanjutan yang dimulai sejak siswa berumur 12 tahun dan diwajibkan sampai umur 16 tahun ini, terdiri dari beberapa jenis, antara lain pendidikan persiapan kejuruan (VBO), pendidikan lanjutan umum menengah (MAVO), pendidikan lanjutan umum tinggi (HAVO), dan pendidikan persiapan ilmu pengetahuan (VWO). Pendidikan menengah kejuruan (MBO) dan sistem magang (LLW) merupakan pendidikan lanjutan, yang dapat diikuti setelah menyelesaikan salah satu dari jenis pendidikan tersebut diatas. VBO dan MAVO mempunyai masa belajar 4 tahun dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengikuti pendidikan menengah kejuruan dan sistem magang. Masa belajar HAVO adalah 5 tahun dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengikuti pendidikan tinggi kejuruan. VWO yang memiliki masa belajar 6 tahun memberikan kesempatan kepada siswa untuk memasuki universitas.


Siswa yang mengikuti sekolah untuk VBO, MAVO, HAVO atau VWO, selama 3 tahun pertama mengikuti pembentukan dasar (basisvorming), terdiri dari penawaran 15 mata pelajaran wajib. Kemudian pendidikan sekolah dilanjutkan dan siswa dapat mempersiapkan diri untuk ujian akhir tertulis (yang disusun dan diadakan dibawah pengawasan pemerintah), yang didahului oleh ujian sekolah. Dengan surat keterangan atau diploma MBO atau sistem magang lanjutan, siswa dapat memulai usaha di Belanda dan sejumlah negara UNI Eropa lainnya sebagai pengusaha mandiri. MBO berbeda dengan LLW, karena MBO merupakan pendidikan penuh sedangkan LLW merupakan kombinasi pendidikan di sekolah dan pelatihan praktik di tempat usaha atau perusahaan.

Pendidikan Tingkat Menengah Kejuruan (Het beroepsonderwijs)


Pendidikan tingkat menengah kejuruan yang dikenal dengan MBO (4 tahun) merupakan gabungan dari bekerja dan belajar. Di berikan dalam beberapa jurusan, antara lain: ekonomi, kesehatan, perawatan diri, kesejahteraan dan pertanian. kita diberikan pelatihan praktik kerja di tempat usaha (4 hari per minggu) dan teori disekolah (1 hari per minggu). Di Belanda kira-kira ada 400 pendidikan kejuruan yang berbeda-beda. 2 tahun pertama disebut pendidikan dasar (basisopleiding) setelah itu 2 tahun sisanya pendidikan lanjutan. Program MBO diberikan dalam 4 tingkatan (1-4 tahun) dan hanya lulusan dari tingkat 4 MBO saja yang dapat memiliki akses ke HBO.

Pendidikan Tingkat Tinggi (Het hoger onderwijs)

Di Belanda, pendidikan tingkat tinggi dibagi menjadi 2 bagian, Universitas (WO) dan Hogeschool (HBO). Hogeschool memberikan pendidikan yang bersifat siap guna untuk siswa yang ingin langsung terjun ke lapangan pekerjaan praktis, sedangkan Universitas memberikan pendidikan yang bersifat spesifik atau penjurusan berdasarkan ilmu-ilmu murni. Pada setiap tahun pertama HBO atau WO dilakukan penyaringan yang disebut dengan masa propedeuse. Dalam proses ini, setiap siswa diwajibkan menyelesaikan mata pelajaran tahun pertama mereka dalam waktu dua tahun. Jika siswa tersebut gagal, maka ia akan dikeluarkan dari jurusannya Drop Out-red. Setelah tahun 2002, pemerintah Belanda memberlakukan sistem pendidikan tingkat tinggi yang baru. Pada sistem baru ini, pendidikan tingkat tinggi dibagi menjadi 3 tingkat, yaitu : Bachelor dan Master (BAMA) serta Phd degree.






gambar diunggah dari www.google.com

Kita pasti pernah punya mimpi untuk kuliah di luar negeri. Tapi kadang mimpi itu keburu sirna dengan kendala-kendala yang mungkin saja terjadi untuk mewujudkan mimpi itu. Salah satunya yaitu masalah dana atau finansial. Eiiit!!!!! jangan takut, bagi siapa saja yang memiliki mimpi untuk meneruskan pendidikannya di luar negeri, Belanda adalah salah satu solusinya. Negeri Belanda telah sejak lama memberikan tunjangan-tunjangan ataupun biaya pendidikan, baik untuk masyarakatnya sendiri maupun untuk warga asing.
Di basisschool pendidikan gratis. Orang tua hanya diwajibkan membayar uang iuran atau sumbangan. Di sekolah lanjutan anak-anak mulai usia 16 tahun harus membayar uang sekolah (sekitar 1500 gulden dulu) dan uang buku. Sampai usia 18 tahun siswa-siswi yang orang tuanya membayar uang sekolah dari tunjangan atau asuransi/yang memiliki penghasilan rendah bisa mendapatkan ganti rugi uang sekolah (studiekosten). Siswa yang berusia 18 tahun sampai 27 tahun mendapatkan studiefinanciering/beasiswa. Untuk pelajar yang berusia diatas 27 tahun,ehm....di Belanda juga ada kemungkinan kok....Ada yang bekerja sambil kuliah. jadi mereka membiayai kuliah mereka sendiri. Salah satu cara untuk menempuh pendidikan apabila tidak memiliki biaya yang besar adalah melalui Arbeidsbureau/biro penyalur tenaga kerja. Di sana mereka akan diberikan pendidikan gratis sambil bekerja walaupun hanya sebentar.
BlogItemURL>
">Link




7 komentar:

Anonim mengatakan...

goed..
dank je..
thanks...

Anonim mengatakan...

terima kasih atas informasinya...
bagus banget......

Tempat Sampah Palsu mengatakan...

saya no comment..

EKSPRESI :: Media Jurnalistik FIB UI mengatakan...

di tunggu ya..kebudayaan belandanya,...thank's

Jeffri Minggar mengatakan...

fantastis! Brilian!

Anonim mengatakan...

coba dicek spellingnya deh bekti..
ada beberapa kata bahasa indonesia yg kurang huruf.
oya, ini temanya ttg pendidikan di blanda yg multikulti kan ya?
tp klo gw baca, ini terlalu sosial bek..
maaf ya cerewet..

tanti

Anonim mengatakan...

Great!
saya saja tidak bisa merangkai
kata-kata seperti anda..
:)

_tania_